Skip to main content

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 - Coaching untuk Supervisi Akademik

 Assalamualaikum wr.wb.

Saya Abdul Rokhim, S.Pd. CGP angkatan 10 Tahun 2024 dari SD Negeri Pulogading 02 Kec. Bulakamba Kab. Brebes. Sebagai seorang calon Guru Penggerak (CGP), saya telah mengikuti serangkaian kegiatan pengembangan profesional yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan saya dalam mendidik dan membimbing murid. Berikut adalah refleksi saya mengenai berbagai kegiatan yang telah saya ikuti, disusun berdasarkan model 4P: Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan.

v  Peristiwa

Awal bulan Juli 2024, tepatnya pada tanggal 8, saya mulai mempelajari modul 2.3 tentang Coaching untuk Supervisi Akademik. Awalnya, saya merasa cemas karena khawatir tidak bisa menyelesaikan tugas dengan baik. Namun, setelah memulai modul, perasaan saya berubah menjadi senang karena materi yang disampaikan sangat menarik dan mudah dipahami dengan adanya contoh-contoh dari video di LMS.

Di hari Minggu, 14 Juli 2024 saya mengikuti kegiatan Lokakarya ke-3 di SMA Negeri 2 Brebes dengan Pendamping Praktiknya adalah Ibu Eri Yulianti, Ibu Kartika Dyah, dan Bpk. Suyatno. Kami bersama-sama mengikuti kegiatan lokakarya dengan baik, seperti praktik mengajar pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional, mempraktikkan teknik mindfullnes STOP, mendengar dan melihat dengan sadar, dan kegiatan lain yang sangat bermanfaat lainnya.

Pada tanggal 15 Juli, saya berpartisipasi dalam diskusi di ruang kolaborasi dan melakukan latihan coaching bersama rekan kelompok saya, Bapak Dirlam. Berperan sebagai coach dan coachee, saya merasa sangat senang karena dapat latihan dengan baik dan menerima banyak masukan berharga. Keesokan harinya, kami melanjutkan kegiatan praktik coaching di ruang kolaborasi yang sama, dan kegiatan ini direkam melalui Google Meet. Saya merasa senang serta semangat saat melakukan praktik sebagai coach dan coachee.

Dalam pengerjaan tugas demonstrasi kontekstual pada tanggal 18 Juli, saya bersama rekan kelompok saya, yaitu Bapak Dirlam, Wanto Hendriyono, dan Ikhwan Adi Yanto, membuat video Coaching untuk Supervisi Akademik. Kami bergantian peran menjadi supervisor, coach, dan coachee. Meskipun mengalami kendala teknis seperti baterai microphone yang habis daya dan koneksi yang salah, kami tetap semangat dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas dengan baik.

Pada tanggal 19 Juli, saya mengunggah tugas yang menghubungkan modul 2.3 dengan modul-modul sebelumnya, termasuk Modul 1 tentang Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Visi Guru Penggerak, Kompetensi dan Peran Guru Penggerak, serta Modul 2 tentang Pembelajaran Berdiferensiasi, Pembelajaran Sosial dan Emosional, dan Coaching untuk Supervisi Akademik.

Pada tanggal 22 Juli, saya berdiskusi dengan instruktur nasional, Bapak Simon Rafael, melalui Google Meet di LMS ruang elaborasi pemahaman. Saya sangat antusias dan semangat karena beliau adalah instruktur nasional yang saya idolakan. Akhirnya, pada tanggal 24 Juli 2024, saya melaksanakan post test modul 2 sebanyak 18 soal pilihan ganda. Meskipun merasa khawatir karena takut tidak maksimal dalam mengerjakan soal dan menghadapi kendala jaringan internet yang lemah, saya akhirnya bisa menyelesaikan soal dengan baik.

Pada tanggal 25 Juli 2024, saya melaksanakan kegiatan Aksi Nyata Tahap Pra Observasi bersama rekan guru sejawat di sekolah, yaitu Bapak Sodikin, S.Pd., yang merupakan guru kelas IV di sekolah saya. Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk menerapkan konsep-konsep coaching dan supervisi akademik yang telah dipelajari, dalam konteks nyata di lingkungan sekolah.

v  Perasaan

Selama mengikuti serangkaian kegiatan ini, perasaan saya bervariasi dari cemas hingga senang dan antusias. Awalnya, saya merasa cemas karena khawatir tidak bisa menyelesaikan tugas dengan baik, terutama saat memulai modul 2.3 tentang Coaching untuk Supervisi Akademik. Namun, setelah memahami materi yang disampaikan dengan jelas melalui video di LMS, saya merasa senang dan percaya diri. Diskusi dan latihan dengan rekan-rekan kelompok memberikan rasa bangga dan semangat untuk terus berkembang.

Kegiatan lokakarya ke-3 membuat saya semangat karena semakin mengetahui dan mempraktikkan langsung pembelajaran berdiferensiasi dan PSE, serta menerapkan mindfullness dengan baik seperti teknik STOP, mendengarkan dan melihat dengan sadar, dipandu oleh pendamping praktik.

Saat berpartisipasi dalam diskusi dan latihan coaching pada tanggal 15 dan 16 Juli, perasaan saya berubah menjadi sangat senang dan puas. Saya merasa didukung oleh rekan-rekan saya, terutama Bapak Dirlam, yang memberikan banyak masukan berharga. Pengalaman ini memperkaya pengetahuan saya tentang teknik coaching dan meningkatkan keterampilan saya dalam berperan sebagai coach dan coachee.

Selama proses pembuatan video Coaching untuk Supervisi Akademik pada tanggal 18 Juli, meskipun menghadapi kendala teknis yang cukup menantang, semangat dan rasa tanggung jawab kami tetap tinggi. Kami bekerja sama dengan baik, mengatasi masalah teknis, dan berhasil menyelesaikan tugas dengan hasil yang memuaskan. Saya merasa bangga dengan hasil kerja keras tim kami.

Diskusi dengan instruktur nasional, Bapak Simon Rafael, pada tanggal 22 Juli, membuat saya sangat antusias dan termotivasi. Beliau adalah instruktur yang saya idolakan, dan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengannya memberikan inspirasi baru bagi saya. Saya merasa lebih semangat dalam mengembangkan kompetensi saya sebagai calon Guru Penggerak.

Saat melaksanakan post test modul 2 pada tanggal 24 Juli, perasaan khawatir muncul kembali karena takut tidak bisa mengerjakan soal dengan maksimal. Kendala jaringan internet yang lemah membuat saya merasa tertekan. Namun, saya tetap berusaha dengan keras dan akhirnya bisa menyelesaikan soal dengan baik. Perasaan lega dan puas muncul setelah menyelesaikan post test tersebut.

Melaksanakan kegiatan Aksi Nyata Tahap Pra Observasi pada tanggal 25 Juli bersama Bapak Sodikin, S.Pd., memberikan perasaan senang dan antusias. Saya merasa lebih percaya diri dalam menerapkan konsep-konsep coaching yang telah dipelajari dalam situasi nyata di sekolah. Pengalaman ini memberikan kepuasan tersendiri karena bisa melihat langsung dampak positif dari penerapan teknik coaching dalam lingkungan sekolah.

v  Pembelajaran

Dari berbagai kegiatan ini, saya mendapatkan pembelajaran yang sangat berharga tentang pentingnya coaching untuk supervisi akademik. Modul 2.3 memberikan pemahaman mendalam tentang konsep dan teknik coaching yang efektif. Saya belajar bagaimana menggunakan teknik coaching dengan alur TIRTA untuk membantu murid dan rekan guru mengembangkan potensi mereka secara maksimal. Video-video di LMS sangat membantu dalam memahami konsep-konsep tersebut.

Latihan dan praktik coaching bersama rekan-rekan kelompok, terutama Bapak Dirlam, memberikan pengalaman langsung dalam menerapkan teknik-teknik coaching. Saya belajar bagaimana berperan sebagai coach dan coachee, serta bagaimana memberikan dan menerima umpan balik yang baik. Pengalaman ini meningkatkan keterampilan saya dalam melakukan coaching.

Selama proses pembuatan video Coaching untuk Supervisi Akademik, saya belajar bagaimana mengatasi kendala teknis dan bekerja sama dalam tim. Meskipun menghadapi berbagai masalah teknis, kami berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya persiapan yang matang dan kerjasama tim yang solid dalam menyelesaikan tugas.

Diskusi dengan instruktur nasional, Bapak Simon Rafael, memberikan wawasan baru tentang penerapan konsep coaching dalam konteks pendidikan. Saya belajar bagaimana mengintegrasikan teknik coaching dalam supervisi akademik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Inspirasi dan motivasi dari beliau membuat saya semakin semangat untuk terus belajar dan berkembang.

Pelaksanaan post test modul 2 mengajarkan saya tentang pentingnya persiapan dan pengelolaan waktu yang baik. Meskipun menghadapi kendala jaringan internet yang lemah, saya belajar untuk tetap tenang dan fokus dalam menyelesaikan soal. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang pentingnya ketekunan dan usaha keras dalam menghadapi tantangan.

Kegiatan Aksi Nyata Tahap Pra Observasi bersama Bapak Sodikin, S.Pd., mengajarkan saya bagaimana menerapkan konsep-konsep coaching dan supervisi akademik dalam situasi nyata di sekolah. Saya belajar bagaimana melakukan observasi yang efektif, memberikan umpan balik konstruktif, dan merancang strategi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid. Pengalaman ini memperkaya pemahaman saya tentang pentingnya kolaborasi dan komunikasi yang baik antara guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

v  Penerapan

Kedepannya, saya berkomitmen untuk terus mengembangkan dan menerapkan strategi coaching dalam supervisi akademik di kelas saya. Saya akan terus berlatih dan memperbaiki keterampilan coaching saya, serta mengelola waktu dengan lebih efektif untuk memberikan perhatian yang tepat kepada setiap murid. Saya juga akan menggunakan penilaian formatif untuk memantau kemajuan murid dan menyesuaikan strategi pembelajaran sesuai kebutuhan mereka.

Saya akan terus berkolaborasi dengan rekan-rekan guru untuk berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam menerapkan teknik coaching. Saya akan memanfaatkan umpan balik yang konstruktif dari rekan-rekan saya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas saya. Dengan demikian, saya berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan potensi setiap murid secara maksimal.

Saya juga akan terus memperdalam pemahaman saya tentang konsep dan teknik coaching melalui berbagai sumber belajar, termasuk mengikuti pelatihan dan workshop yang relevan. Pengembangan profesional yang berkelanjutan akan membantu saya menjadi guru yang lebih kompeten dan mampu memberikan kontribusi positif bagi sekolah dan murid-murid saya.

Demikianlah jurnal refleksi saya kali ini. Semoga dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi kita semua dalam perjalanan sebagai pendidik. Terima kasih.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Comments

Popular posts from this blog

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - Modul 2.1 - Pembelajaran Berdiferensiasi

.... Assalamualaikum wr.wb.  Saya Abdul Rokhim, S.Pd. CGP angkatan 10 Tahun 2024 dari SD Negeri Pulogading 02 Kec. Bulakamba Kab. Brebes. Sebagai seorang calon Guru Penggerak (CGP), saya telah mengikuti serangkaian kegiatan pengembangan profesional yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan saya dalam mendidik dan membimbing murid. Berikut adalah refleksi saya mengenai berbagai kegiatan yang telah saya ikuti, disusun berdasarkan model 4F: Fact (Peristiwa), Feelings (Perasaan), Finding (Pembelajaran), dan Future (Penerapan).   Fact (Peristiwa)  Pada tanggal 3 Juni 2024, saya mengikuti post test Modul 1 yang membahas filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara, nilai-nilai dan peran Guru Penggerak, visi Guru Penggerak, dan budaya positif. Pelaksanaan post test tersebut merupakan tahap akhir di modul 1 untuk menilai dan mengukur ketercapaian saya selama mengikuti Program Pendidikan dalam Modul 1. Beberapa hari kemudian, pada 6 Juni 2024, saya menjalani pre test Modul ...

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

 Assalamualaikum wr.wb. Saya Abdul Rokhim, S.Pd. CGP angkatan 10 Tahun 2024 dari SD Negeri Pulogading 02 Kec. Bulakamba Kab. Brebes. Sebagai seorang calon Guru Penggerak (CGP), saya telah mengikuti serangkaian kegiatan pengembangan profesional yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan saya dalam mendidik dan membimbing murid. Berikut adalah refleksi saya mengenai berbagai kegiatan yang telah saya ikuti, disusun berdasarkan model 4P: Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan. v   Peristiwa Kegiatan koneksi antar materi modul 2.1 menghadirkan kesempatan bagi saya untuk menyelaraskan berbagai konsep yang telah dipelajari. Melalui diskusi yang mendalam, saya mengintegrasikan pembelajaran dari modul sebelumnya dengan pengetahuan baru dalam rangka memperdalam pemahaman saya. Implementasi pembelajaran berdiferensiasi pada tanggal 21 Juni 2024 memberikan pengalaman yang berharga. Saya menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan serta minat individu murid, mengadop...

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3

Assalamualaikum wr.wb. Hai, jumpa lagi dengan saya Abdul Rokhim, CGP angkatan 10 tahun 2024 Kabupaten Brebes dari SD Negeri Pulogading 02 Kecamatan Bulakamba. Bersama ini akan saya sampaikan jurnal refleksi dwi mingguan saya mengenai kegiatan yang telah saya ikuti dalam Program Pendidikan Guru Penggerak, disusun berdasarkan model 4P: Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan. Peristiwa Pada 26 Agustus 2024, saya memulai modul 3.3 mengenai Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid. Saya berdiskusi di LMS bersama kelompok yang terdiri dari Dirlam, Ikhwan Adi Yanto, dan Wanto Handriyono. Diskusi ini berfokus pada pengelolaan program yang dapat memberikan dampak positif bagi murid. Kemudian, pada 30 Agustus 2024, kami melakukan diskusi di Ruang Kolaborasi Modul 3.3 melalui Google Meet dengan anggota kelompok yang berbeda, yaitu Ahmad Dahrudin, Wiwi Enci Triningsih, dan Ari Suharyati. Dalam diskusi ini, kami menggagas Program Sajadah (Sampah Jadi Berkah) yang bertujuan un...