Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.1 - Pengambilan Keputusan berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin
Assalamualaikum wr.wb.
Hai, Saya Abdul Rokhim, S.Pd. CGP angkatan 10 Tahun 2024
dari SD Negeri Pulogading 02 Kec. Bulakamba Kab. Brebes. Saat menulis refleksi
jurnal dwi mingguan ini saya telah mengikuti serangkaian kegiatan pengembangan
profesional dalam Program Pendidikan Guru Penggerak. Pada kesempatan kali ini, refleksi
saya mengenai berbagai kegiatan yang telah saya ikuti di PPGP disusun
berdasarkan model 4P: Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan, yaitu:
Peristiwa
Pada 29 Juli 2024, saya mengikuti pre-test modul 3 yang
membahas Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah. Tantangan
teknis muncul ketika akses LMS terkendala jaringan yang sulit, namun saya tetap
melanjutkan mengikuti pre-test supaya bisa melanjutkan ke materi Mulai dari
Diri dan Eksplorasi Konsep secara mandiri. Pada bagian Mulai dari Diri
ini, saya melakukan refleksi bagaimana pengambilan keputusan dapat didasarkan
pada nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin.
Hari berikutnya, 30 Juli 2024, bersama rekan CGP yang lain
saya berdiskusi di LMS, di mana saya berpartisi aktif dengan rekan-rekan CGP
untuk menggali lebih dalam tentang konsep pengambilan keputusan berbasis
nilai-nilai kebajikan. Diskusi ini tidak hanya memperdalam pemahaman, tetapi
juga memperkaya perspektif saya tentang kepemimpinan yang baik.
Melanjutkan diskusi di forum LMS pada 31 Juli 2024, melalui LMS saya melanjutkan mempelajari materi untuk pemahaman konsep yang telah dieksplorasi sebelumnya. Sesi ini membantu saya untuk mengeksplorasi lebih jauh konsep-konsep yang telah disajikan.
Pada 1 Agustus 2024, saya bergabung dengan rekan-rekan dalam
kelompok 2 melalui dalam diskusi Ruang Kolaborasi gmeet bersama Ahmad Dahrudin,
Anitasari, dan Wiwi Enci Triningsih, kami membahas sebuah kasus yang mengandung
dilema etika di lingkungan sekolah. Diskusi ini diakhiri dengan persiapan bahan
presentasi untuk kegiatan presentasi keesokan harinya.
Kegiatan presentasi pada 2 Agustus 2024 berlangsung dengan
baik. Kami mendapat banyak tanggapan positif dari kelompok lain, yang
memberikan umpan balik yang sangat konstruktif dan memperkaya pengalaman
belajar kami semua.
Selanjutnya pada 5 Agustus 2024, untuk memenuhi tugas Demonstrasi
Kontekstual Modul 3.1 saya melakukan wawancara dengan kepala sekolah dari SD
Negeri Pulogading 02 bernama Ibu Tin Baeturohmah, S.Pd.SD., M.M. dan Kepala
Sekolah SD Negeri Bulakamba 02 bernama Khoriyah, S.Pd.. Wawancara ini menjadi
bahan penting untuk tugas demonstrasi kontekstual yang sedang saya kerjakan.
Pada 7 Agustus 2024, saya menyelesaikan tugas demonstrasi kontekstual yang membahas pemahaman saya mengenai pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai kebajikan seorang pemimpin, yaitu hasil wawancara saya dengan kepala sekolah. Setelah itu, sesi elaborasi pemahaman melalui Google Meet dengan instruktur nasional, Ibu Sugiarti dari Sinambung Indonesia dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2024.
Perasaan
Perasaan saya selama mengikuti serangkaian kegiatan ini sangat
beragam. Tantangan di awal membuat saya
merasa khawatir, terutama ketika akses LMS yang sulit diakses karena kendala
jaringan. Namun, semangat untuk belajar dan memahami materi baru dengan cepat
mengubah perasaan cemas menjadi lebih positif.
Diskusi di LMS dan ruang kolaborasi membawa rasa senang dan
kepuasan tersendiri. Berinteraksi dengan rekan-rekan CGP memberikan saya banyak
pengetahuan dan pengalaman baru serta rasa percaya diri dalam memahami
konsep-konsep penting yang dipelajari di LMS.
Saat berkolaborasi dengan kelompok dalam diskusi di ruang
kolaborasi via Google Meet, saya merasa sangat antusias. Kasus yang dibahas
sangat relevan dengan dilema etika yang sering terjadi di lingkungan pendidikan
khususnya di wilayah Kecamatan Bulakamba, dan bekerja bersama rekan-rekan
kelompok memberikan perasaan puas dan bangga.
Kegiatan presentasi memberikan saya rasa lega dan bangga,
terutama karena presentasi kami diterima dengan baik oleh kelompok lain. Umpan
balik yang kami terima juga sangat bermanfaat untuk memperbaiki pemahaman dan
keterampilan saya.
Wawancara dengan kepala sekolah memunculkan perasaan
antusias karena ini adalah kesempatan berharga untuk mendapatkan wawasan
langsung dari para pemimpin sekolah. Perasaan lega dan puas juga muncul setelah
menyelesaikan tugas demonstrasi kontekstual, yang merupakan hasil dari usaha
keras saya selama beberapa hari terakhir.
Akhirnya, sesi elaborasi pemahaman dengan Instruktur
Nasional Ibu Sugiarti memberikan inspirasi yang mendalam, meninggalkan kesan
positif yang akan terus saya bawa dalam perjalanan saya sebagai calon Guru
Penggerak.
Pembelajaran
Dari berbagai kegiatan tersebut, saya mendapatkan banyak
pembelajaran dan pengalaman penting. Salah satu yang paling berharga adalah
pemahaman mendalam tentang pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan
dalam konteks kepemimpinan pendidikan. Modul yang saya pelajari memberikan
panduan yang jelas tentang bagaimana seorang pemimpin harus berperilaku dan
membuat keputusan yang berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan.
Diskusi dan kolaborasi dengan rekan-rekan CGP juga
memberikan banyak wawasan baru. Saya belajar tentang pentingnya bekerja sama
dalam tim dan bagaimana umpan balik konstruktif dapat membantu saya dalam
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan saya. Diskusi mengenai kasus yang mengandung
dilema etika juga memperkaya pemahaman saya tentang kompleksnya permasalahan
yang dihadapi oleh Kepala Sekolah sebagai pemimpin dalam dunia pendidikan.
Kegiatan wawancara dengan kepala sekolah memberikan saya pandangan
baru tentang penerapan konsep-konsep yang telah saya pelajari dalam kehidupan
sehari-hari di rumah dan di sekolah. Pengalaman ini mengajarkan saya tentang
pentingnya keterbukaan dan komunikasi yang efektif dalam mendukung pengambilan
keputusan yang baik.
Penerapan
Kedepannya, saya akan berusaha untuk terus menerapkan
nilai-nilai kebajikan dalam pengambilan keputusan di lingkungan sekolah. Saya
akan berupaya untuk menjadi guru yang adil, bijaksana, dan selalu berpegang
pada prinsip-prinsip nilai kebajikan yang kuat.
Saya juga akan terus mengembangkan keterampilan coaching,
kolaborasi, dan pengambilan kepurusan, yang saya pelajari selama diskusi
kelompok dan presentasi. Keterampilan ini sangat penting dalam mendukung murid
dan rekan guru dalam mencapai potensi maksimal mereka dalam menghadapi
kasus-kasus permasalahan yang mengandung dilema etika.
Saya juga akan terus memperdalam pemahaman saya tentang
konsep-konsep yang diajarkan dalam modul, dan menerapkannya dalam tugas
sehari-hari sebagai pendidik. Dengan demikian, saya berharap dapat memberikan
kontribusi yang lebih besar dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah
saya SD Negeri Pulogading 02.
Demikianlah jurnal refleksi ini saya buat. Semoga dapat
memberikan wawasan dan inspirasi bagi kita semua dalam perjalanan sebagai guru
yang berupaya memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Comments
Post a Comment